Translate

Rabu, 30 Mei 2012

Laporan Botani dan Sistematka Tumbuhan


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Bentuk sel tumbuhan bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti kubus, prisma, kotak, elips, poligonal, memanjang seperti serabut dan ada yang seperti pipa. Beberapa sel tumbuhan memiliki diameter sampai 1 mm atau lebih, sehingga dapat dilihat langsung dengan mata biasa. pada dasarnya, tumbuhan mempunyai dua bagian utama, yaitu protoplas dan dinding sel. Protoplas terdiri atas bagian-bagian yang bersifat hidup dan tidak hidup. Sedangkan, dinding sel bersifat tidak hidup. Ciri khas yang lain dari sel tumbuhan adalah memiliki vakuola yang besar yang berperan sebagai tempat cadangan makanan dan memelihara kekakuan dinding sel dari cengkraman stress lingkungan. Kelompok sel tumbuhan tertentu membentuk suatu kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
A.    Jaringan Meristem
Meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan.
B.     Jaringan Permanen
Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel – sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan menjadi empat macam jaringan yaitu:
a.       Jaringan Epidermis, rnerupakan jaringan paling luar vang menutupi permukaan organ tumbuhan.
b.      Jaringan Dasar, terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji.
c.       Jaringan Penyokong, terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim.
d.      Jaringan Pengangkut, terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler).
Pada tumbuhan terdapat beberapa organ yang berperan dalam proses kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri, yaitu sebagai berikut :
a.       Akar, merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air.
b.      Batang, berperan untuk membantu tegaknya bagian tumbuhan yang berada di atasnya.
c.       Daun, merupakan bagian dari organ tumbuhan yyang berbentuk lembaran pipih dan berwarna hijau.
d.      Bunga, merupakan alat reproduksi generative pada tumbuhan.


1.2 TUJUAN

            Tujuan dilakukannya praktikum botani dan sistematikan tanaman adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui struktur sel  dan jaringan pada tumbuhan
b.      Untuk mengetahui taksonomi dan morfologi organ tumbuhan
c.       Untuk dapat membedakan karakteristik organ pada setiap tumbuhan yang berbeda
d.      Untuk memudahkan dalam pemahaman mengenai taksonomi dan morfologi organ tumbuhan

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
Semua organisme tersusun oleh sel yang memiliki variasi dalam bentuk, ukuran, dan fungsi. sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena memiliki struktur khusus, di antaranya sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata dan bersifat kaku sehingga tumbuhan tidak dapat bebas berpindah tempat sebagaimana hewan. Di samping itu, sel tumbuhan memiliki organel khusus untuk fotosintesis, yaitu kloroplas (plastida).
Bentuk sel tumbuhan bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti kubus, prisma, kotak, elips, poligonal, memanjang seperti serabut dan ada yang seperti pipa. Beberapa sel tumbuhan memiliki diameter sampai 1 mm atau lebih, sehingga dapat dilihat langsung dengan mata biasa. pada dasarnya, tumbuhan mempunyai dua bagian utama, yaitu protoplas dan dinding sel. Protoplas terdiri atas bagian-bagian yang bersifat hidup dan tidak hidup. Sedangkan, dinding sel bersifat tidak hidup. Ciri khas yang lain dari sel tumbuhan adalah memiliki vakuola yang besar yang berperan sebagai tempat cadangan makanan dan memelihara kekakuan dinding sel dari cengkraman stress lingkungan. Kelompok sel tumbuhan tertentu membentuk suatu kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
2.1.1        JARINGAN MIRESTEM
Meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan. Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan atas:
a.       meristem apikal (meristem ujung), terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar.
b.      meristem interkalar/aksilar (meristem antara), terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang.
c.       meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus.

2.1.2        JARINGAN PERMANEN
Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel – sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan menjadi empat macam jaringan yaitu:
a.       Jaringan Epidermis
Epidermis rnerupakan jaringan paling luar vang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam. Bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan. Ciri khas sel epidermis adalah sel–selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding sel epidermis ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di bagian yang menghadap ke permukaan tubuh, dan ada yang semua sisinya berdinding tebal dan mengandung lignin.
b.      Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat.
c.       Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan jaringan sederhana, karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel. Berikut adalah bagian dari jaringan penyokong :
1)         Kolenkim
Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan atas:
·         kolenkim angular (kolenkim sudut)
·         kolenkim lamella
·         kolenkim anular
2)      Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel – selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel – sel pendek, sedangkan serabut sel – selnya. panjangsklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel – sel meristem.

d.      Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
                                    1). Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong.
2). Floem
Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

2.2              MORFOLOGI ORGAN PADA TUMBUHAN

2.2.1        AKAR
            Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.
            Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) kedepan.

2.2.2        BATANG
            Tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat cambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder. Berikut adalah dua macam pembuluh pada batang tumbuhan dikotil :
a.       Kambium pembuluh (vascular cambium)
b.      Kambium gabus (cork cambium)
2.2.3        DAUN
Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari:
a.       Bentuk tulang daun (menvirip, menjari, melengkung, dan sejajar).
b.      Bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat telur).
c.       Tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata).
d.      Bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri).
e.       Bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk).
f.       Permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

2.2.4        BUNGA
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan.
a.       Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun dan berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar.
b.      Mahkota bunga biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan kelopak bunga yang berperan dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang lain.
c.       Benang sari merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga, benang sari terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari).
d.      Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina).
Rumus Bunga:
K   = kalik (kelopak)
C   = corls (tajuk/mahkota)
A   = androecium (benang sari)
G   = gynaecium (putik)
~    = E pnyusun bunga banyak/tak hingga
( )   = bunga berlekatan
      = bunga lepas
G3 = ovarium di atas dasar bunga/menumpang
G3 = ovarium di bawah dasar bunga (intens/tenggelam)
G3 = ovarium di tengah dasar bunga
  = betina
  = jantan
   = banci/hemaprodit
   = simetri satu
Ä  = simetri banyak
P   = perianthium (tenda bunga)








BAB 3
METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Pelaksanaan praktikum Botani dan Sistematika Tanaman dilaksanakan setiap hari jum’at, pukul 13.30-15.00 di Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
a.       Praktikum Sel dan Jaringan
Waktu       : Jum’at, 30 September 2011
Tempat      : Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
b.      Praktikum Morfologi Daun
Waktu       : Jum’at, 07 Oktober 2011
Tempat      : Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
c.       Praktikum Morfologi Batang
Waktu       : Jum’at, 14 Oktober 2011
Tempat      : Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
d.      Praktikum Morfologi Buah dan akar
Waktu       : Jum’at, 21 Oktober 2011
Tempat      : Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
e.       Praktikum Morfologi dan Rumus Bunga
Waktu       : Jum’at, 28 Oktober 2011
Tempat      : Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


3.2 ALAT DAN BAHAN
            3.2.1 Alat
            Alat yang digunakan dari awal praktikum sampai selesai dalam praktikum Botani dan Sistematika Tanaman adalah sebagai berikut :
·         Pisau/cutter/alat penyayat lainnya
·         mikroskop elektron
·         Buku Gambar
·         Pensil
·         Ballpoint
·         Penggaris/Mistar
·         Penghapus
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Botani dan Sistematika Tanaman sejak pertemuan awal sampai selesai adalah sebagai berikut :
a.       Praktikum Sel dan Jaringan, meliputi :
·         Daun mangga (Mangifera indica)
·         Daun garut (Maranta arundinaceae)
·         Batang tanaman dikotil
·         Batang tanaman monokotil
b.      Praktikum Morfologi Daun, meliputi :
·         Daun nangka (Artocarpus heterophyllus)
·         Daun talas (Xanthosoma violaceum)
·         Daun padi gogo (Oryza sativa)
·         Daun papaya (Carica papaya)
·         Daun kopi (Coffea arabica)
·         Daun petai cina (Leucaena leucocephala)
·         Daun matoa (Pometia pinnata)
·         Daun singkong (Manihot esculenta)
c.       Praktikum Morfologi Batang, meliputi :
·         Batang ephorbia (Euphorbia milii)
·         Batang sawi hijau (Brasica rapa var.parachinensis)
·         Batang sirih (Piper betle)
·         Batang mawar (Rosa chinensis)
·         Batang jagung (Zea mays)
·         Batang kacang tanah (Arachis hypogaea)
d.      Praktikum Morfologi Buah dan Akar, meliputi :
·         Buah jeruk (Citrus sinensis)
·         Buah mentimun (Cucumis sativus)
·          Buah cabai (Capsicum anum)
·         Akar bayam (Amaranthus tricolor)
·         Akar jagung (Zea mays)
e.       Praktikum Morfologi dan Rumus Bunga, ,meliputi :
·         Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
·         Bunga seserokan
·         Bunga geranium (Geranium homeanum)
·         Bunga pepaya (Carica papaya)
·         Bunga ephorbia (Euphorbia milii)

3.3 PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum Botani dan sistematika Tanaman adalah sebagai berikut :
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum
2.      Lakukan praktikum sesuai dengan tema/judul praktikum
3.      Lakukan pengamatan pada objek praktikum
4.      Tuliskan serta gambarkan hasilnya dalam buku gambar
5.      Pahami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar